print this page Print Halaman Ini

Selasa, 13 Maret 2012

Tokoh Pandu Indonesia








Sri Sultan Hamengkubuwana IX (lahir di Sompilan Ngasem, Yogyakarta,
12 April 1912 – meninggal di Washington, DC, Amerika Serikat, 2 Oktober
1988 pada umur 76 tahun) adalah salah seorang raja yang pernah memimpin
di Kasultanan Yogyakarta dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Ia
juga Wakil Presiden Indonesia yang kedua antara tahun 1973-1978. Ia juga
dikenal sebagai Bapak Pramuka Indonesia, dan pernah menjabat sebagai
Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.


Lahir 12 April 1912

Sompilan Ngasem, Yogyakarta, Indonesia

Meninggal 2 Oktober 1988 (umur 76)

Washington, DC, Amerika Serikat

Kebangsaan Indonesia

Partai politik Non Partai

Anak Adipati Anum, dll.

Agama Islam


________________________________________

Wakil Presiden Indonesia ke-2

Masa jabatan

24 Maret 1973 – 23 Maret 1978 Presiden Soeharto Pendahulu Mohammad Hatta Pengganti Adam Malik

________________________________________

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia ke-1

Masa jabatan

25 Juli 1966 – 17 Oktober 1967 Presiden Soeharto Pendahulu Tidak Ada Pengganti Kwik Kian Gie


________________________________________

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta ke-1

Masa jabatan

17 Agustus 1945 – 1 Oktober 1988 Presiden Soekarno

Soeharto Pendahulu Tidak ada, jabatan baru Pengganti Paku Alam VIII (Pejabat Gubernur)

________________________________________

Raja Kesultanan Yogyakarta ke-9

Masa jabatan

18 Maret 1940 – 1 Oktober 1988 Pendahulu Hamengkubuwana VIII Pengganti Hamengkubuwana X


________________________________________


BIOGRAFI


Lahir di Yogyakarta dengan nama GRM Dorojatun pada 12 April 1912,
Hamengkubuwono IX adalah putra dari Sri Sultan Hamengkubuwono VIII dan
Raden Ajeng Kustilah. Di umur 4 tahun Hamengkubuwono IX tinggal pisah
dari keluarganya. Dia memperoleh pendidikan di HIS di Yogyakarta, MULO
di Semarang, dan AMS di Bandung. Pada tahun 1930-an beliau berkuliah di
Rijkuniversiteit (sekarang Universiteit Leiden), Belanda (“Sultan
Henkie”).

Hamengkubuwono IX dinobatkan sebagai Sultan Yogyakarta pada tanggal 18
Maret 1940 dengan gelar “Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Sultan
Hamengkubuwono Senopati Ing Alogo Ngabdurrokhman Sayidin Panatagama
Khalifatullah ingkang Jumeneng Kaping Songo”. Ia merupakan sultan yang
menentang penjajahan Belanda dan mendorong kemerdekaan Indonesia. Selain
itu, dia juga mendorong agar pemerintah RI memberi status khusus bagi
Yogyakarta dengan predikat “Istimewa”.

Sejak 1946 beliau pernah beberapa kali menjabat menteri pada kabinet
yang dipimpin Presiden Soekarno. Jabatan resminya pada tahun 1966 adalah
ialah Menteri Utama di bidang Ekuin. Pada tahun 1973 beliau diangkat
sebagai wakil presiden. Pada akhir masa jabatannya pada tahun 1978,
beliau menolak untuk dipilih kembali sebagai wakil presiden dengan
alasan kesehatan. Namun, ada rumor yang mengatakan bahwa alasan
sebenarnya ia mundur adalah karena tak menyukai Presiden Soeharto yang
represif seperti pada Peristiwa Malari dan hanyut pada KKN.

Beliau ikut menghadiri perayaan 50 tahun kekuasaan Ratu Wilhelmina di Amsterdam, Belanda pada tahun 1938

Minggu malam 2 Oktober 1988, ia wafat di George Washington University
Medical Centre, Amerika Serikat dan dimakamkan di pemakaman para sultan
Mataram di Imogiri.

Sultan Hamengku Buwono IX tercatat sebagai Gubernur terlama yang
menjabat di Indonesia antara 1945-1988 dan Raja Kesultanan Yogyakarta
terlama antara 1940-1988.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | cheap international calls