Navigasi Darat merupakan teknik menentukan posisi dan arah lintasan di peta maupun pada medan sebenarnya (khususnya di daratan). Keahlian ini
sangat mutlak dimiliki oleh penggemar kegiatan alam terbuka karena
akanmemudahkan perjalanan kita ke daerah yang khususnya belum kita kenal
sama sekali Disamping itu, keahlian ini sangat berguna dalam usaha
pencarian korban kecelakaan tersesat atau bencana alam Untuk itu
dibutuhkan pemahaman kompas dan peta serta teknik penggunaannya.
A. Peta
HAKEKAT PETA
Peta adalah gambaran permukaan bumi diatas bidang datar dalam ukuran
diperkecil yang kebenaranya dapat dipertanggung jawabkan secara visual
atau matematis yang menyajikan informasi tentang bumi.
MACAM PETA
Secara menyeluruh peta dapat digolongkan berdasarkan skala/kedar tujuan
penggunaan cakupan daerah proyeksi gambar tanda dan simbol peta
kecocokan informasi tingkat ketelitian survei proses terjadinya dan isi/
informasinya.
Dari sudut pandang isi/informasi yang dimuat suatu peta terdapat 2
jenis peta berdasar golongan ini, yakni :
1. Peta Topografi
Topografi merupakan gabungan kata topos yang berarti tempat dan graphi
yang berarti menggambar yang berasal dari bahasa yunani kuno Jadi peta
topografi berarti peta yang menggambarkan posisi mendatar dan posisi
tegak dari semua benda yang membentuk atau berada di permukaan bumi.
Isinya terdiri dari 4 ciri, yakni : relief (ketinggian), perairan
(seperti Sungai danau), Tumbuhan ( Hutan ,semak, kelapa) dan hasil
budaya manusia (jalan raya, bangunan, jembatan). Peta ini biasa disebut
peta umum karena isinya yang lebih lengkap.
KETERANGAN TEPI PETA
1. Judul peta pada margin atas tengah, yang di ambil dari salah satu
nama Geografi atau tempat yeng terbesar/terkenal dari daerah pada peta
tersebut.
2. Nama daerah yang dipetakan pada margin atas kiri , yang diambil dari nama daerah tingkat I (tergantung pada versi peta)
3. Nomor helai peta pada margin atas kanan.
4. Petujuk letak peta pada margin bawah kiri, yang menunjukan letak peta tersebut dari peta keseluruhan
5. Pembagian daerah pada mergin bawah kanan yang menjelaskan pembagian daerah dari propinsi hingga kecamatan.
6. Utara pada margin bawah kiri , yang menunjukan utara peta, utara megnetis, serta utara sebenarnya.
7. Legenda pada margin bawah tengah yang menyajikan keterangan/penjeklasan arti simbol yang ada.
ARAH PETA
Untuk mengetahui arah peta yang perlu diperhatikan adalah arah utara
peta dengan cara memperhatikan arah huruf-huruf tulisan pada peta yang
juga berarti arah utara peta. Pada tanda-tanda peta juga terdapat
penunjuk arah utara peta, utara sebenarnya serta utara magnetis
1. Utara sebenarnya (US) adalah arah ke kutub utara bumi yang dilalui oleh garis bujur/meridian.
2. Utara magnetis (UM) adalah arah kekutub utara megnet yang ditunjukan oleh jarum kompas
3. Utara Grid (UG/UP) adalah garis utara yang ditunjukan oleh garis vertikal pada peta yang juga disebut Utara Peta.
Karena pengaruh rotasi bumi, letak kutub megnetis bergeser dari
tahun ke tahun yang menyebabkan terjadinya variasi magnetis. Untuk
tujuan praktis variasi magnetis dan iktilaf (Penyimpangan arah utara)
dapat kita abaikan. Tetapi untuk kepentingan yang membutuhkan ketelitian
yang tinggi, kondisi diatas harus ikut kita perhitungkan juga.
1. Iktilaf Peta adalah beda sudut antara utara sebenarnya dengan utara
peta, yang terjadi karena perataan jarak paralel geris bujur peta bumi
menjadi garis koordinat vertikal yang di gambarkanpada peta, atau sudut
antara US dan UP.
2. Iktilaf Magnetis adalah beda sudut antara utara sebenarnya dengan
utara megnetis. IM kebarat apabila ujung jarum kompas ada di sebelah
barat US Sebaliknya IM ketimur apabila ujung jarum kompas ada di sebelah
timur US
3. Iktilaf Peta-Magnetis, adalah beda sudut utara peta dengan utara magnetis
4. Variasi Magnetis, adalah perubahan/ pergeseran sudut utara megnetis
dari waktu ke waktu. Pergeseran positif menunjukan pergeseran kearah
timur sedang negatif berarti pergeseran kearah barat.
SKALA
Skala atau kedar adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak
mendatar di medan. Terdapat 2 jenis skala pada peta, yakni skala angka
dan skala garis. Untuk skala angka, perbandinagan langsung ditunjukan
dalam satuan yang sama (cm) sedang pada skala garis terdapat beberapa
ruas garis yang masing-masing menunjukan jarak tertentu (km).
JARAK DI PETA x SKALA = JARAK DI MEDAN
Misalnya Skala 1:25.000, berarti 1 cm di peta sama dengan 25 m di medan yang sebenarnya.
KONTUR
Adalah garis khayal diatas permukaan bumi yang menghubungkan titik-titik yang tingginya sama. Sifat dari kontur adalah :
1. Pebedaan tinggi antara 2 kontur adalah setengah dari angka ribuan pada skala yang dinyatakan dalam satuan meter.
2. Kontur yang rendah selalu mengelilingi kontur yang lebih tinggi, kecuali pada kawah/depresi
3. Antar kontur tidak akan saling berpotongan
4. Kontur yang menjorok kedalam merupakan lembahan dan bisa terdapat sungai
5. Kontur yang menjorok keluar merupakan punggungan.
6. Kontur terputus-putus menyatakan ketinggian setengah atau lebih dari perbedaan tinggi antara 2 buah kontur berurut.
7. Makin rapat kontur menunjukan daerah yang makin terjal/curam.
MENGENAL TANDA MEDAN
Disamping legenda sebagai pengenal tanda medan, bentukan-bentukan alam
yang cukup mencolok dan mudah dikenali dapat kita pergunakan juga
sebagai tanda medan. Tanda medan harus kita ketahui dan kita cocokan
pada peta sebelum kita memulai pengembaraan.Tanda Medan yang cukup mudah
untuh di amati dapat berupa :
1. Puncakan gunung atau bukit dan bentukan-bentukan tonjolan lain yang cukup ekstrim,
2. Punggungan merupakan rangkaian kontur yang menyerupai huruf
3. Menjorok menjauhi puncak
4. Lembahan merupakan rangkaian kontur yang menyerupai huruf V menjorok mendekati puncak.
5. Saddle, daerah pertemuan 2 ketinggian
6. Belokan kujalan sungai jembatan ujung jalan
7. Garis batas pantai muara sungai, tanjung, dan teluk yang mudah kita kenali
2. Peta Tematik
Peta tematik adalah peta yang menyajikan unsur-unsur tertentu dari
permukaan bumi sesuai dengan topik atau tema dari peta bersangkutan.
Umumnya peta ini digunakan sebagai data analisis dari beberapa unsur
permukaan bumi didalam pengambilan suatu keputusan untuk pembangunan.
B. Kompas
Kompas adalah alat penunjuk arah, yakni arah utara maknetis bumi yang
disebabkan oleh sifat kemagnetisannya karena sifat ini maka jauhkan
kompas terutama pada saat mempergunakannya dari pengaruh benda=benda
yang terbuat dari baja atau besi, karena akan menyebabkan penunjuk yang
salah pada jarumnya.
Bagian-bagian Kompas :
1. Badan, tempat komponen lain berada dan terlindungi
2. Jarum, yang selalu menunjukan arah utara magnetis bumi
3. Skala penunjuk, Menunjukan Pembagian derajat/mil sebagai sistem satuan arah mata angin.
Jenis Kompas
Terdapat banyak jenis kompas yang ada yang dapat kita pergunakan dalam
perjalanan secara garis besarnya dapat kita bedakan sebagai berikut :
1. Kompas orienterring untuk tujuan praktis tetapi mempunyai akurasi
yang kurang baik. Sering disebut sebagai kompas Silva (nama merk)
2. Kompas bidik membutuhkan peralatan navigasi lain untuk kelengkapanya,
tetapi akurasinya sangat tinggi. Kompas bidik ini dapat kita bedakan
berdasar kaca pembacanya : kompas lensa, kompas Prismatik, kompas Optik .
CARA PEMAKAIN KOMPAS
Dalam pemakainya, usahakan dalam keadaan Horisontal dengan arah garis
utara megnetis bumi. Hindarkan bende-benda yang terbuat dari besi/baja
agar tidak terjadi penyimpangan dalam penunjukan jarum kompas.
BUSUR DERAJAT ATAU PROTAKTOR
Busur derajat atau protaktor terdapat beberapa bentuk derajat yang dapat
kita gunakan yakni lingkaran setengah lingkaran segi empat dari bujur
sangkar, tetapi untuk kepraktisan dan kelengkapannya, protaktor lebih
menjanjikan, karena disamping pembagian arah mata angin dalam derajat
dan mil juga tersedia skala pengukuran panjang dan tali pusat untuk
memperpanjang pengikiran dan pempermudah perhitungan azimuth dan back
azimuth.
AZIMUTH DAN BACK AZIMUTH
Azimuth adalah sudut antara satu titik dengan arah utara dari seorang
pengamat. Azimuth disebut juga sudut kompas. Jika anda membidik sebuah
tanda medan, dan memperolah sudutnya, maka sudut itu juga bisa dinamakan
sebagai azimuth. Kebalikannya adalah back azimuth. Dalam resection back
azimuth diperoleh dengan cara:
1. Jika azimuth yang kita peroleh lebih dari 180º maka back azimuth
adalah azimuth dikurangi 180º. Misal anda membidik tanda medan,
diperoleh azimuth 200º. Back azimuthnya adalah 200º- 180º = 20º
2. Jika azimuth yang kita peroleh kurang dari 180º, maka back azimuthnya
adalah 180º ditambah azimuth. Misalkan, dari bidikan terhadap sebuah
puncak, diperoleh azimuth 160º, maka back azimuthnya adalah 180º+160º =
340º
Dengan mengetahui azimuth dan back azimuth ini, memudahkan kita untuk
dapat melakukan ploting peta (penarikan garis lurus di peta berdasarkan
sudut bidikan). Selain itu sudut kompas dan back azimuth ini dipakai
dalam metode pergerakan sudut kompas (lurus/ man to man-biasa digunakan
untuk “Kompas Bintang”). Prinsipnya membuat lintasan berada pada satu
garis lurus dengan cara membidikaan kompas ke depan dan ke belakang pada
jarak tertentu.Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Titik awal dan titik akhir perjalanan di plot di peta, tarik garis
lurus dan hitung sudut yang menjadi arah perjalanan (sudut kompas).
Hitung pula sudut dari titik akhir ke titik awal. Sudut ini dinamakan
back azimuth.
2. Perhatikan tanda medan yang menyolok pada titik awal perjalanan. Perhatikan tanda medan lain pada lintasan yang dilalui.
3. Bidikkan kompas seusai dengan arah perjalanan kita, dan tentukan
tanda medan lain di ujung lintasan/titik bidik. Sudut bidikan ini
dinamakan azimuth.
4. Pergi ke tanda medan di ujung lintasan, dan bidik kembali ke titik
pertama tadi, untuk mengecek apakah arah perjalanan sudah sesuai dengan
sudut kompas (back azimuth).
5. Sering terjadi tidak ada benda/tanda medan tertentu yang dapat
dijadikan sebagai sasaran. Untuk itu dapat dibantu oleh seorang rekan
sebagai tanda. Sistem pergerakan semacam ini sering disebut sebagai
sistem man to man.
ORIENTASI PETA
Orientasi peta adalah menyamakan kedudukan peta dengan medan sebenarnya.
Untuk keperluan ini kita perlu mengetahui tanda-tanda medan yang ada di
lokasi dan mencocokanya dengan kontur yang ada di peta. Untuk keperluan
praktis utara kompas (magnetis) dapat kita anggap sejajar dengan utara
sebenarnya tanpa memperhitungkan deklinasinya.Langkah-langkah orientasi
pada peta :
1. Cari tempat yang terbuka untuk melihat tanda-tanda medan yang mencolok (dapat dikenali)
2. Letakan peta pada bidang datar
3. Samakan utara peta dengan utara kompas, sehingga peta sesuai dengan bentang alam yang ada.
4. Cari tanda-tanda medan dilokasi dan himpitkan dengan tanda medan yang ada di peta (seperti jalan raya, sungai,dll)
E. Resection
Digunakan untuk mengetahui posisi kita dipeta dengan menggunakan dua
atau lebih tanda medan yang kita kenal. Langkah-langkah resection :
1. Lakukan orientasi peta
2. Tentukan minimal dua tanda medan dilapangan dan kita ukur azimut dan
back azimutnya. Sudut antara tempat kita dengan dua tanda medan tersebut
minimal 30 derajat maksimal 150 derajat
3. Tarik garis back azimut dari kedua titik medan itu sehingga terjadi perpotongan antara keduanya.
4. Perpotongan tersebut adalah kedudukan kita di peta.